Di tengah meluasnya protes nasional menentang pemakzulan Presiden Yoon Suk-yeol, sebuah "Doa Darurat Nasional Save Korea" diadakan pada 15 Februari di Geumnam-ro, Gwangju.

Pada hari itu, warga dari seluruh negeri berkumpul untuk menentang pemakzulan Presiden Yoon dan membela demokrasi liberal Korea Selatan. Koalisi kelompok sipil Kristen "Save Korea" dan beberapa organisasi lainnya mengkritik dominasi legislatif Partai Demokrat dan menyerukan pembatalan pemakzulan Yoon.

Para pembicara dalam demonstrasi tersebut menyatakan bahwa "gerakan menentang pemakzulan Presiden Yoon pada dasarnya adalah pertempuran antara demokrasi liberal dan totalitarianisme." Mereka juga memperingatkan bahwa "Korea Selatan berada di ambang menjadi Hong Kong berikutnya," dengan mengkritik kebijakan sensor Partai Demokrat serta dugaan hubungan pro-Tiongkok.
Gwangju dikenal sebagai wilayah paling condong ke kiri di Korea Selatan.

Comentarios